Running Club di Amsterdam

Setelah saya beli sepatu ASICS di Amsterdam, baca blog sebelumnya disini, saya akhirnya kenal baik saya beberapa sales dan pegawai ASICS Amsterdam, akhirnya saya ditawari untuk ikut running club mereka. Seminggu 2x, Hari Minggu jam 11-12 siang dan hari Kamis jam 8-9 malem dan bisa datang tanpa biaya. Gratis. Bahkan tanpa memakai sepatu atau barang yang bermerk ASICS juga gpp.Oke deh, saya memutuskan untuk datang esoknya, satu hari setelah saya beli sepatu itu.

Asiknya ASICS Amsterdam ini adalah karena lokasinya sebelahan dengan pintu masuk ke Vondelpark, taman terbesar di Amsterdam dengan luas 47 hektar atau 0,47 km persegi, atau sekitar 66 luas lapangan bola, woowwwww... Taman ini sudah ada sejak tahun 1865 dengan nama Nieuwe Park atau (New Park dalam bahasa Inggris) dan diubah menjadi Vondelpark, dari nama pujangga paling terkenal di Belanda Joost van den Vondel setelah itu.

Karena sebelahan, jadilah kita larinya di Vondelpark, wahh.. epic banget. Sebelumnya sih sudah pernah sekali lari di sana sendirian.








Tapi kali ini pasti beda karena lari dalam group. Akhirnya memberanikan diri ikut group lari ASICS itu. Kirain cuma yahh.. kumpul-kumpul biasa, lari bareng, ngobrol2.. Ehhh.. ternyata ada trainernya pelari profesional.. wahhh.. makin menarik wuhuu..

Di pertemuan pertama itu yang datang sedikit, cuma 7 orang, mungkin karena cuaca yang kurang bersahabat akita Siberian Gust jadinya pada males. Durasi 1 jam itu dibagi-bagi menjadi beberapa segment latihan, dan semuanya "at your own pace", sehingga saya yang pemula ini tidak merasa terbebani dan latihan ini bisa untuk berbagai level, semua bisa ikut.

Dari toko ke tengah taman kita mulai lari untuk pemanasan, trainer bilang ke kita untuk lari pemanasan, saya tanya, pakai zona heart rate level berapa? level 1-2 aja katanya. Owkay. Next saya akan share mengenai heart rate zoning ya.

Kita lari 1 km ke tengah Vondelpark, saya pakai pace 7 menit, setelah itu selama 10 menit di tanah lapang itu kita dilatih untuk melakukan set gerakan tertentu seperti skipping, lari loncat, aduh saya gak tau semua namanya, saya tanya ke pelatihnya dia tauunya nama drill nya dalam bahasa Belanda yang saya kesulitan mengikuti hahaha... Saya nggak pernah ngelakuin gerakan itu sebelumnya, tapi gerakan itu sangat disarankan sebelum lari, lumayan ilmu baru dan saya pakai sampai sekarang.

Setelah itu kami lari interval, dengan speed sekuatnya pribadi dalam durasi pendek dan diantaranya istirahat 15-30 detik. Kemarin menggunakan set 30 detik, 60 detik, 90 detik, 120 detik, 150 detik, kemudian turun ke 120 detik, 90 detik, 60 detik, naik lagi ke 90 detik, 120 detik, kemudian turun ke 90 detik, 60 detik, dan terakhir sprint 30 detik habis habisan. Saya tanya apakah harus seperti ini aturannya? Katanya tidak, cuma karena dia sudah membuat perhitungan waktu yang dipakai, sehingga semua drill dan interval habis dalam 1 jam. Ohh.. ok..

Enaknya running group ini, karena interval running menggunakan speed yang berbeda-beda, yang terjadi adalah begitu coach meniup peluit bahwa durasi interval selesai, maka tiap orang akan berada di titik yang berbeda, untuk mengurangi jarak dan akhirnya bisa start dan finish bersama walaupun level berbeda ini kita pada saat istirahat akan berjalan kembali ke yang paling belakang, sampai bertemu yang paling belakang dan maju bersama, start di interval berikutnya akan dimulai bersamaan. Sehingga siapapun bisa ikut tanpa merasa ditinggal.


Hasil rekaman training saya dengan Garmin Fenix3HR pada saat latihan pertama.

Latihan ini cuma sejam, dengan jarak tempuh cuma 7 km, tapi buat saya latihan seperti ini bener bener berat, karena nggak pernah interval se intense ini sebelumnya. Akhirnya saya putuskan minggu depan datang lagi, maunya sih Kamis juga ikut, tapi terlanjur bikin appointment untuk TryOut di SwimGym (nanti saya tulis juga lengkap deh hahahaha), mungkin minggu depannya deh bisa ikut.




Minggu depannya hari Minggu, saya akhirnya memberanikan diri siap hancur lagi hahaha.. Kali ini pelatihnya beda, that's nice, pikir saya, biar bisa beda variasi. (fotonya yang foto pertama itu). Ternyata kali ini lebih hancur. Sama sih kaya yang minggu pertama, bedanya di sela-sela lari interval, dikasih workout freeletics. Saya sendiri juga melakukan freeletics, tetapi tidak pernah gabung lari, apalagi run interval, huwihhh.. rasanya rontok semua sampai hari ke 3 pasca latihan masih pegel linu wakakakaka...

Bayangkan habis interval pushup 10x, lari lagi sprint, terus squat 10x, lari lagi, terus burpee 10x, terus lari lagi, terus scotch jump 10x, terus balik lagi circuit dari awal... Hancur hahaha.. terutama setelah kenal burpee yang merupakan gerakan paling berat. Coba deh googling burpee meme kan banyak dan lucu lucu hahaha..





Kemudian saya diskusi sama trainernya, kenapa kok latihan kaya begini? Dia bilang lari itu aktivitas primernya memang, tapi jangan lupakan latihan otot core. Jangan biarkan tubuh adaptasi, selalu lakukan segala sesuatu yang berbeda tiap latihan. Jadinya kita bisa latihan dengan waktu yang singkat tapi hasilnya maksimal. Tapi dia mengingatkan untuk selalu tahu diri untuk tidak berlebihan supaya tidak overtrained nanti malah cedera. Owkay deh.. Shiappp...

Akhirnya di waktu luang saya mendalami lagi tentang CrossFit dan ternyata ada gym nya juga di Amsterdam, saya jadi heran, apa sih yang nggak ada disini hahaha.. Sudah kirim email untuk CrossFit Gymnya, pingin coba tryoutnya. CrossFit ini ada yang namanya WOD alias Workout of the Day yang selalu dipublish di web, selalu berbeda tiap harinya, jadinya nggak bisa adaptasi banyak, langsung hajar hehehe.. Semoga bisa dapat slot tryout deh,


Amsterdam, 29 Maret 2018
09.45 am (nggak ada operasi bisa nulis)


Hari Nugroho

Komentar

Postingan Populer